Pemprov Banten salurkan bantuan pangan bergizi atasi stunting
Tangerang, TF.com || Penjabat (PJ) Gubernur Banten Al Muktabar menyalurkan 800 Paket Bantuan Pangan Bergizi kepada keluarga dengan anak berisiko stunting (gangguan pertumbuhan pada anak).
Sebanyak 100 paket bantuan di antaranya diserahkan dalam Ekspedisi Reformasi Birokrasi Tematik Berdampak Pemerintah Provinsi Banten berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang di Alun-alun Tigaraksa di Tangerang, Sabtu.
"Ini kolaborasi yang baik dalam rangka kita memfasilitasi kegiatan UMKM, pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi, serta penyerahan bantuan pangan bergizi untuk anak berisiko stunting. Menyeluruh pada tugas-tugas mandatory yang kita persembahkan untuk masyarakat," kata Al Muktabar.
Ia menjelaskan, kegiatan itu dilaksanakan dalam rangkaian Ekspedisi Reformasi Birokrasi Tematik Berdampak. Paket Bantuan Pangan Bergizi yang disalurkan berupa beras 5 kg, telur 10 butir, minyak goreng satu liter, susu bubuk satu bungkus, susu uht empat kotak, kacang hijau 0.5 kg, gula merah 0.5 kg, serta biskuit satu bungkus.
"Harapannya, stunting terus menurun dan inflasi terkendali," kata Al Muktabar.
Pada kesempatan itu Al Muktabar meninjau stand pelayanan langsung ke masyarakat. Pemprov Banten hadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis oleh Tim Dinas Kesehatan, Administrasi Kependudukan, Samsat Keliling UPT Balaraja, Gerakan Pangan Murah, Gerakan Gemar Makan Ikan (Gemari), hingga pasar murah stand (anjungan) UMKM,
Pada anjungan Gerakan Pangan Murah, turut ditampilkan olahan pangan lokal sebagai sumber karbohidrat. Menyosialisasikan olahan ubi, talas, dan tepung sagu sebagai sumber karbohidrat pengganti beras. Tujuannya untuk menekan konsumsi beras masyarakat yang setiap tahun meningkat.
Al Muktabar menjelaskan, selain memperkenalkan sumber karbohidrat selain nasi, Pemprov Banten juga memperkenalkan olahan daun kelor sebagai salah satu sumber protein untuk percepatan penanganan stunting.
Pemprov Banten berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam menggencarkan percepatan penanganan stunting. Aplikasi e-dasawisma, gerakan ternak Ikan dan menanam kelor, pendidikan para kader PKK dan Posyandu, penyuluhan kepada para ibu rumah tangga dan calon pengantin turut digencarkan.
Melalui aplikasi e-dasawisma yang dikembangkan TP PKK Provinsi Banten bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, efektivitas percepatan penanganan stunting setiap tahapannya turut terpantau.
Sebagai Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat ini membawa Provinsi Banten meraih apresiasi Pemerintah Pusat dan mendapatkan penghargaan berupa pemberian Insentif Fiskal secara keseluruhan sebesar Rp18,3 miliar salah satu di dalamnya kategori kinerja Penurunan Stunting.
(TF002/Yanto)